Kemarin pas jam makan siang, papabonbon iseng main ke House of Sampoerna. Secara lokasinya hanya lima menit dari kantor papabonbon. wiiih. Ini musium paling keren yang papabonbon pernah lihat.
Tidak terlalu besar, sehingga kita tidak kehabisan tenaga ketika menelusur musium. Namun jiwa sudah sangat terpenuhi, dengan gaya bangunan, dan ide yang tercermin dalam penataannya yang luar biasa maknyuzz.
Yang paling ngangkat adalah kolam ikan koi di bagian depan [selain ikan koi ukuran sedang, ada satu ekor yang ukurannya gedhe bener]. Kolam ini sangat menyegarkan suasana. Ditambah aroma terapi berupa semerbak bau cengkih khas kota produsen rokok. Jadi ingat Kudus dan Kediri. Suasananya menyenangkan sekali.
Selain perjalanan waktu yang dilalui oleh Lim Seng Tee yang menjadi tjikal bakal leluhurnya, suasana pabrik juga dihadirkan di musium ini. di lantai dua disuguhi aktivitas melinting rokok yang diperagakan 9 pekerja. lalu ada kaca besar di samping. ternyata, kita bisa melihat ratusan pekerja di lantai bawah yang juga sedang sibuk melinting rokok. walah. jadi ingat serasa waktu kerja di pabrik kroya dulu. kita lagi lihat suasana dari ruang training, atau dari ruang packing. haiya ….
Foto foto sudah banyak yang punya di blog lain. Jadi papabonbon sharing foto yang rada beda. Motret ala jadoel pakai hitam putih juga. Oh ya, dengan keantikan tempat ini, tandingannya main ke house of Sampoerna ini, mungkin dengan main ke CCCL Darmokali Surabaya … 🙂
Udah pernah ke museum BI di depan Stasiyun Kota belum..hayooo?
Itu gratis dan keren, Bow…!
Fotonya unik..
paling bagus pas nangkring di deket BSA ituh..
(*sapa yang moto?*)
saya sering ke sana juga. Yang paling asik dilantai palinga tas bisa melihat pegawainya melinting rokok.
hah… jadi pingin jalan2 ke museum disana, abisnya di malang museum apa coba yang bisa diliat…
ayo, rame rame anak LSME main ke sana. 🙂 bukanya jam 9 pagi sampai jam 10 malam kok. jadi asoy geboy …
Itu foto yang lagi menggandeng motor sangat menjiwai sekali 😀
Kapan beli Rolls Royce-nya jadi kenyataan Mbak Bun Bun?
Ping-balik: Peta Surabaya Tempo Doeloe « Spesial Belut Surabaya
Saya kebetulan lewat dan mampir museum Sampoerna ini minggu lalu. Memang rapi dan apik. Namun saya kira ia belum cukup lengkap memberikan konteks Lim Seng Tee dan perusahaannya. Ia masih sangat bisa dikembangkan lagi.