12 thoughts on “Tregedi Rebutan Zakat

  1. tragedi yang tak terelakkan mengingat banyak warga kurang mampu di indonesia

    itu sebenarnya dapat di hindari dengan adanya koordinasi dengan keamanan yang men data setiap warga yang ingin di beri infak

    sangat disayangkan

    nyawa = Rp 30.000,00

  2. astagfirullahaladzim,…
    y Allah, udah jls secara gamblang, kalo perekonomian indonesia gak mengalami kemajuan.
    cm demi uang 30 rb doank, rela mpe nyawa melayang . . . naudzubillah…

    HAII,
    para pemikir politik negara …
    gimana nih solusinya ?? masak rakyat dibiarkan berkurang dengan kasus yang tragis akibat kesalahan para ‘atasan’ ??

  3. Betul kata bu Enny. Kenapa tidak pernah belajar ya? Trus capek juga kalo teriak-teriak ke pemimpin negeri ini. Duh, apa yang bisa kita lakukan supaya tidak terulang lagi? Action yang dilakukan Pak Roni Yuzirman memang harus dicontoh. Benar juga kata Pak Ronny FR – seorang master trainer NLP – gratisan memang tidak pernah mendidik.

  4. waduh…
    sombong benar yang mau ngasi..
    cuman 30,000 dapatnya 21 mayat..
    biaya penguburan per orang lebih besar daripada itu..
    belum lagi biaya kasih sayang ibu/bapak ke anak2nya?

  5. Ada dua hal paling tidak yang bisa ditarik hikmahnya dari peristiwa ini. Pertama, kemiskinan itu memang nyata di Indonesia. Kedua, mentalitas orang kita yang tak mau antri dan tidak disiplin. Memang bangsa kita adalah bangsa yang low trust. Jadi wajar, kalau ngga berebutan, takut ngga kebagian. Si pemberi juga ngga bisa dipersalahkan sepenuhnya. Institusi ZIS kita juga belum bisa dipercaya sepenuhnya.

  6. Akhir yang sangat memiluhkan, tragis…Ketika niat baik tidak didukung dengan persiapan dan pelaksanaan yang baik…

    “Semoga kita semua…rakyat Indonesia, bisa mengambil hikmah positif dari peristiwa2 seperti ini”. “Semoga kita semua semakin dibukakan mata hatinya…” Amien ya robba alamien !

    Best Regard,
    Bintang
    http:/elindasari.wordpress.com

  7. Itu betulan Mayjen? Bukannya menjabat Gub Akmil..?
    Emang kalao militer itu seneng ya bawa-bawa kepangkata di mana-mana?
    sampe ke ranah blog?

    Wah mesti yang dampingin itu Marsekal Muda Rokib dan -yang paling sibuk-
    Jendral Atid.

    😆

  8. Assamuikum Wr Wb

    Kita Malu Ama Negara Malaysia Jiran Sendiri Kita Dibuat Kere padahal Negara Kita Kaya Raya Mengapa Nasip Dhuafa Telantar
    Mari Kita Bangkit Menuju Bangsa Yang Lebih Maju

    Dedy Iskandar Skom
    Kota Bandar Lampung

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s