Kalau ane sih terus terang nyaris gak pernah ziarah kubur. Malah kalau di sekolah dan pengajian kampus, ziarah kubur tuh rada rada dianggap aktipitas yang rada “nyelenenh”. Mosok berdoa ke orang mati. hehehe :p lagian kita kan bukan anak laki lakinya langsung, jadi doa kita menurut kaidah agama gak bakalan nyampe juga sih.
So, karena dalam moral ane kegiatan dolan ke kubur leluhur ini gak punya makna ritual babar blas, maka ane bikin anggapan aja kayak semacam acara napak tilas menghormati peranan para leluhur ini dalam menyebarkan agama islam dan merubah masyarakat menuju ke arah kebaikan. Gue sama sekali gak beritual ria kalau urusannya dengan kubur ini. Secara doa talkin juga ndak apal.
belakangan karena rumah ane di sby ini dekat sama masjidnya sunan ampel dan makamnya sunan ampel itu juga lokasinya ndak jauh jauh amat dari masjidnya, ane suka iseng dolan ke sana. baru dua atau tiga kali doang sih selama 4 tahun ini. (gitu kok ngakunya sering, hahaha).
Berhubung sekarang ini hobinya motret, jadi acaranya dolan dolan di sekitar arab street nya, motretin suasana pasar ampel yg khas kearab araban, motretin toko toko yg jual gamis, manik manik, parfum, kurma, motretin gerbang dan orang orang yg lagi ziarah, abis itu dilanjut dengan makan sate dan gulai kambing. Oh ya, ada beberapa rumah makan arab yang enak di sini. yg bersih dan mahal namanya Jumbo, lokasinya persis depannya RS Al Irsyad. Terus dekat hotel kemadjuan, ada RM Yaman dan sampingnya ada satu lagi. tapi dua duanya gak mampu menjaga kualitas masakannya. Kadang enak, kadang bikin semburat. Hahaha …Ddapur juga rungsep. Ada lagi madinah, yg ini makanannya rasanya konsisten dan enak. Buat yg ke rumah makan arab ini, yg gue bilang die die must try sih, kambing oven. Abis itu kebuli dan nasi tomatnya, bolehlah. Kalau mau rumah makan arab yang bersih juga, selain Jumbo, pilihannya di depot Ampel di jalan Ondomohen.
Kalau iseng cari susu kambing dan martabak juga banyak. ada yoghurt kambing juga. mau ?