Beberapa waktu lalu, papabonbon dolan ke Magelang. Kampus jaman sma dulu menjadi tempat tujuan. Lewat magelang, tentunya ndak afdhol kalau gak mampir ke Jogja donk. Jadilah, motret pakai film hitam putih dan lensa wide nikkor afd 18-35mm jadi saat saat yang paling dinantikan, hehehe 😀
Okeh, inilah dia penampilan gear yang dipakai. jangan ketawa yah. Gini gini naikong pilm lho, meskipun penampilannya modern. hehehe … kan, pas terakhir dolan sudah bawa yang kokang, jadi yang sekarang ini gantian deh, yang sudah ada motor af juga diberdayakan. gitu lho. hehehe 😀
Yang dibawah ini papabonbon iseng motret sebuah prasasti di kampus. kata kata yang tertera di prasasti ini, menurut beberapa orang mempunyai arti tersendiri buat mereka. maklum, kampus ane unik. disiplin militer, tapine sipil. jadilah, orang yang hidup di sini kudu berdamai antara aturan yang ketat dan disiplin ala spartan, di saat yang sama dituntut untuk bisa memberdayakan akal dan kreativitasnya seluas luasnya.
btw, kampusnya papabonbon ini memang negeri penuh prasasti lho. di bagian depan sekolah, di ruang yang besar banget yang bernama balairung pancasila malah ada tiga prasasti. satu di depannya prasastinya pak Harto (salah satu presiden kita yang paling kontroversial, hehehe), terus ada prasastinya pak Moerdani di dalam balairung, terus di belakangnya, ada prasastinya pak try sutrisno.
overall, puas bangetlah ane karena cita cita memotret kampus lembah Tidar pakai film hitam putih kesampaian juga. Film kodak BW400CN juga sangat memuaskan, detailnya dapat, dan hasilnya smooth. mantep nih film. nyucinya juga enak, soalnya diproses ala bw biasa bisa, diproses di studio dengan c-41 juga bisa. Yang jadi masalah hanya satu, harganya mahulll. hehehe 😀