Expat Kita Memang Sedang Bermasalah ! [III]

Migran generasi pertama adalah para perintis yang tangguh.   Mereka akan melakukan apapun untuk bertahan hidup.  Secara aktual dunia nyata mereka adalah orang yang sangat fleksibel, namun jauh di dasar hati, mereka mengalami banyak konflik psikis. Terutama berkaitan dengan benturan benturan nilai yang terjadi setiap hari.  Filosofi dan nilai hidup yang dibawa dari negera asal, seringkali berhadapan dengan nilai nilai yang sangat berbeda baik paksis maupun filosofis.  Bayangkan jika itu terjadi setiap hari.  Bisa paranoid siah ! 🙂  Biasanya yang akan dilakukan adalah, mereka ikut aturan hukum negara itu, namun di dalam hati banyak ketidak relaan dan ketidak cocokan.

problem pribadi dengan lingkungan sosial [penyakit generasi I]

Expat Kita Memang Sedang Bermasalah ! [II]

Seringkali, karena lebih mementingkan “yang penting masuk dulu”, para ekspat mengalami musibah : “ketidaksesuaian antara pendidikan dengan pekerjaan”.  Ndak usah jauh jauh, dari para TKI kita, ternyata banyak yang lulusan D3 atau S1.  Lha ternyata kejadian semacam ini tidak hanya dialami orang Indonesia.

Dari ngobrol ngobrol di milis serviam-to [temen temen migran dari Indonesia yang migrasi ke kanada – terutama Toronto], cerita cerita yang lebih parah ternyata banyak.  Diawali dari tempat paling terkenal yang memberikan jaminan sosial yang baik, Kanada akhirnya jadi tujuan utama migrasi.  Orang Asia dari Hongkong, India dan Indonesia ternyata banyak sekali di Kanada.  Baca lebih lanjut

Expat Kita Memang Sedang Bermasalah ! [I]

Masalah itu hal yang sangat wajar.  Dalam kondisi apapun kita akan ketemu masalah.  bahkan kita akankehilangan makna hidup jika kita merasa tidak menemui masalah yang harus digeluti.  Kalau mas Anjar bilang expat kita bermasalah maka itu adalah suatu keniscayaan.  Tinggal kita yang harus memindai, posisi masalahnya secara global seperti apa.  Dan bagaimana mengatasi masalahnya.  Selanjutnya perlu pula kita melebarkan pandangan apa saja tanjakan tanjakan masalah yang ada.

Papabonbon melihat ada beberapa layer permasalahan ketika kita bekerja dan hidup di luar sistem sosial kita [alias sedang berexpat ria]. Baca lebih lanjut

SPG Bisa Dipakai …

Banyak orang yang memandang rendah kerjaan sebagai SPG.  Bahkan yang sudah berpandangan positif pun, pada dasarnya masih undervalue pada profesi yang satu ini.  Padahal pada kenyataannya, terutama pada beberapa perusahaan, ujung tombak perusahaan yah sudah jelas, ndak jauh jauh lagi, ya tentunya para SPG ini lho.

Penampilan menarik, ramah, dan upayanya untuk bersapa ria dengan semua kalangan, terutama yang profilnya merupakan target market produk mereka seringkali disalah artikan sama sekali.  Siapa bilang coba, bangsa kita adalah bangsa yang ramah.  Lha, wong masih suka kagetan begitu.  Begitu ada yang manis manis beramah tamah ria, yang muncul malah piktor – alias pikiran kotor 🙂 Baca lebih lanjut

Insight – aktivitas orang principal bagian consumer dan distribution

Ada insight dari seorang teman yang sangat mencerahkan.  Hasil dari ngobrol, diskusi dan tukar pedapat via email japri.  Yang diomongin adalah aktivitas orang konsumer.  Papabonbon sharing di sini, untuk mencari feedback tambahan, plus dari bebrapa item di bawah ini, kok yah, tiba tiba timbul pertanyaan baru.  Kali aja ada begawan marketing yang lewat dan bersedia memberikan saran.

pola evaluasi efektivitas program :
 
1. Pada dasarnya setiap trade promo maupun customer promo diarahkan untuk menggenjot selling in dan selling out secara bersamaan. selain sebagai bagian dari campaign dan marketing strategi yang sudah diolah oleh brand manager dan KAM untuk di modern channel. Jadi review nya sudah cukup [ceritanya papabonbon nanya ketepatan prosedur evaluasi ] namun perlu juga dilakukan evaluasi selling out dari promo sehingga bisa di compare suatu jenis promo dibandingkan jenis promo yang lain efektivitas dan growth-nya lebih bagus mana? Baca lebih lanjut

Para Expert di Surabaya Undervalued

Dengan harga property seperti saat ini di Surabaya, namun dengan level penghasilan yang seringkali tidak mencapai 60 persennya Jakarta, maka keluhan untuk masalah undervalued dan tidak dihargainya skill, relatif jadi topik menarik.  Ujungnya rumput tetangga selalu lebih hijau.  Namun harga property jelas bukan masalah utama.  Yang jadi problem adalah, persaingan untuk naik ke jenjang lebih tinggi, pindah ke level piramidal, di surabaya ini, gesekannya lebih keras daripada Jakarta.  Lingkup bisnis yang lebih kecil, membuat pergesekan lebih rapat.  Pilihannya, stay or out.  kalau out, ada yang lebih menjanjikan ndak ?  Dududuh, pertanyaan klasik. 🙂 Baca lebih lanjut

Jadi Expat Seperti Peneliti Sosial

Karena papabonbon belum pernah kerja expat, dan dalam hati besar keinginan berada dalam posisi seperti itu, tanpa sadar papabonbon suka mengamati para pakerja expat. Hobi ini muncul tiba tiba dan terjadinya di tempat kerja yang lama.

Sisi kulit luar

  • mereka adalah lapisan dewa.

  • semua yang mereka inginkan akan dilayani dan disiapkan oleh orang lokal dengan sebaik baiknya.

  • yang paling kerasa bikin gap adalah diskriminasi pola pelayanan orang IT antara ke ekspat dgn ke lokal

  • mereka dapat gaji dolar – minim 3000 usd tiap bulan Baca lebih lanjut

Orang Pabrik Lebih Demokratis

Titipan pertanyaan dari seorang teman.

@papabonbon: bisa tolong mengurai agak panjang (panjang banget jg gpp ^^) soal ini: “orang pabrik biasanya kulturnya lebih demokratis dibandingkan orang di sektor jasa”? atau mas pri? (ya, saya “mesan” postingan soal itu kalau tak keberatan). terima kasih

Sektor jasa : bank, keuangan, audit, konsultan, training centre, vendor pengalur tenaga kerja

  1. Kulturnya atasan bawahan, senior junior
  2. Pemilik bisnis hanya beberapa orang, perusahaan modelnya firma, atau bahkan milik pribadi [audit dan konsultan]
  3. Tidak punya spsi / serikat pekerja Baca lebih lanjut

Perbandingan Gaji : Orang Sales vs Pabrik vs Support

Dalam thread sebelumnya dibahas kalau gaji orang pabrik tuh tetep kalah sama orang sales.  Jangan lupa, selain dua tadi, ada pemain ketiga, yaitu orang support.  Biar gak bingung, papabonbon definisikan sebagai berikut :

  1. Biasanya yang disebut orang sales adalah divisi marketing, distribusi dan cabang di daerah, serta orang sales di head quarter kantor pemasaran.
  2. Selain itu, orang pabrik terdefinisi sebagai orang R&D, orang Produksi, orang QA, orang engineering, orang Planning & Logistics, orang Purchasing, orang Material, bagian inovasi, six sigma dan improvement lainnya.
  3. Nah, yang disebut orang support adalah, finance, accounting, internal audit, HRD, maintenance/HSE dan orang GA.

Lumayan jelas kan pembagiannya.  Nah, berikut ini adalah ilustrasi Baca lebih lanjut

Berapa Gaji Di Manufaktur Elektronik ?

Ada teman yang penasaran, sebut saja namanya Jono, yang menanyakan : “Bagaimana sih perbandingan gaji di Industri manufaktur elektronik ?”. Data yang ada, adalah perbandingan gaji manajer di tahun 2003. Selanjutnya ada juga data internal salah satu manufaktur berdasar angka tahun 2006 – Quarter II.

Catatan :

  1. beda tiga tahun ini [2003-2006] di level manajer, ternyata meningkat salary per bulan di angka Baca lebih lanjut