Coba deh, kamu search di google, pakai keyword kartu kredit. Tanggung ada berjibun sumpah serapah dari mereka yang kecewa dengan kartu kredit. Semua merk kartu kredit yah, gak nanggung nanggung deh, pasti tidak ada yang terlewat.
Padahal, katanya kartu kredit berguna untuk menunda pembayaran [satu bulan saja sih]. Jadi kartu kredit itu sebenarnya berguna atau tidak sih ?
Papabonbon, bulan lalu apply kartu kredit, dan sebelumnya menghabiskan waktu sekitar 2-3 minggu untuk searching informasi kartu kredit sebanyak banyaknya. Terutama dari kasus kasus kecewa pelanggan dan komplain yang ada. Setidaknya papabonbon bisa menyimpulkan beberapa hal, pelanggan dikecewakan karena :
- misalnya BCA, kartu kreditnya harus bayar annual fee double. karena kalau apply visa atau master, kita akan menerima dua kartu kredit, bca cart dan visa/master card. sementara BCA kurang transparan tentang hal ini.
- beberapa pelanggan kecewa, karena kadang melakukan pembayaran berlebih, namun ketika kurang bayar sedikit saja, tagihan plus bunganya ampun ampunan 😦
- pelanggan kurang familier dengan sistem respon perbankan dan SOP customer service. sering terjadi kekecawaan dimulai dalam proses kenaikan kredit limit. Beberapa bank memberikan fasilitas kenaikan limit otomatis asalkan saldo kita di bank yang sama mencukupi, namun sering kali, antara limit di kartu kredit dengan saldo di tabungan tidak bisa match seketika [terutama ketika hari libur], akibatnya, pembelian kita dikenakan bunga sangat mahal karena dianggap over limit
- pihak keluarga sering mendapat tekanan dan perlakuan kejam dari pihak debt collector, baik yang third party maupun debt collector factoring [kredit kita dijual karena dianggap kredit macet]. perlakuan kasar sering diterima pihak yang tidak berkepentingan.
- data kita sebagai konsumen yang seharusnya dirahasiakan, ternyata dijual begitu saja seara semena mena. 😦
nah, lalu benefitnya apa ya ?
kalau orangnya teratur, maka bisa untuk one bill payment. Dari segala urusan semacam :
1. bayar listrik
2. bayar telepon
3. bayar tagihan hape
4. belanja bulanan
5. bayar asuransi
6. langganan internet
jadi kita tidak perlu pusing melakukan pembayaran satu per satu untuk setiap item tagihan diatas. Enak bukan ?
Tapiiiiiii, kalau orangnya kalap, pengen beli hape terbaru, [atau nafsu beli printer baru biar dapat ipod dgn harga miring, atau baru pindahan rumah, terus langsung belanja spring bed, tv, ac, lemari, kulkas, mesin cuci, dll yah, maboklah pasti keuangannya …. 🙂
Solusi untuk mengontrol penggunaan kartu kredit antara lain :
- harus rajin ngecek ke websitenya kartu kredit, item tagihan kartu kredit kita larinya kemana ajah …. 😦
- belanja gedhe ndak papa, asalkan hari ini belanja, besok kudu bayar. Sambil ngejar point atawa ngejar cashbacknya 🙂 hyakakakakaka
Lalu kartu kredit mana dong, yang direkomendasikan ? bukannya semua bank penyedia kartu kredit ternyata punya cacat cela ? Berikut ini info dari seorang rekan, mas Etjip dengan beberapa tambahan.
Saran:
1. Bisa dipilih: HSBC, BCA, Mandiri.
HSBC pelayanannnya profesional; BCA cukup banyak promo, bagi penggemar starbucks, all year round bisa upsize, tiap 2 bulan ada promo buy 1 get 1 free untuk frappucino; Mandiri kayaknya masih belum dengar track record negatif, dan seringkali ada 50% off.
2. Jangan pernah dipilih: Citibank, Standard Chartered, Niaga.
Citibank pernah punya pengalaman buruk. Sejak punya Citibank tahun 2006, dalam jangka waktu sebulan setelah kartu didapat, gw sering dapat telpon penawaran kartu kredit, voucher hotel, dll. Pasti gara-gara Citibank membocorkan data gw. Kenapa yakin Citibank? Karena gw pemakai setia HSBC dari tahun 1999 dan tidak pernah sekalipun ditelpon orang gak jelas yg menawarkan suatu promo sampai tahun 2006, persisnya sebulan setelah terima kartu si Citi.
Standard Chartered: menurut gw dia tidak conduct business in ethical way. Gw pernah ditawarin kartu kredit Stan-Chart. Pas gw tanya dapat data gw darimana, dengan bego (ato jujur) si marketer bilang dapat beli data dari pajak. S**t.
Niaga: bulan Feb 2008 jadi korban carding, jadi security systemnya pasti jelek abis dan security atas data storagenya pasti ancur berat. Untung tuh kartu yg bikin kantor, bukan punya pribadi…. :p EGP. Tapi, buat personal gw tidak akan mau pakai Niaga.
Selamat memilih (ini bukan promosi, gw juga tidak dapat komisi dari memberitahu info di atas.)
O ya, untuk bisa dipakai di lounge airport, mesti yg gold ato lebih, paling asyik platinum (berapa sih minimum income buat gold ato platinum sekarang? masih 60 sama 100 juta?). Untuk Soekarno-Hatta, lounge-nya ada di terminal 2D. Sedihnya, lounge-nya HSBC jelek banget, makanannya cuma nasi goreng, mie goreng, bakpao sama softdrink (data per awal 2007). Nyebelin, mendingan gak sekalian ato masuk lounge yg lain bayar 60 ribu.
Kalau ingin yang bunganya murah, tentu pilih bank lokal. Paling rendah bunganya Bumiputera, BNI, diikuti BRI, Mandiri, BCA.
baca juga :
http://priandoyo.wordpress.com/2007/06/20/kartu-kredit-apa-yang-cocok-buat-saya/