Orang Indonesia amai berdemo di seluruh negeri. Tak tahu awak negeri ini rupanya kalau jiran kita, Melanesia baru menaikkan BBMnya sampai 40 persen. dari harga RM 1.92 ke RM 2.7 kalau dikonversi ke rupiah adalah dari Rp 5.600 naik ke Rp 7.900 [pakai pembulatan ke atas].
Jadi begitulah pak cik, info dari bang Rovicky di sini yang menceritakan drastisnya kenaikan harga yang terjadi.
Ampyun, pak cik … 🙂
Pemerintah Malaysia resmi menaikkan harga BBM. Selanjutnya, harga BBM akan disesuaikan dengan harga pasar, dengan subsidi hanya 30 sen per liternya.
ternyata menjelang kenaikan BBM, orang melanesia rame rame ngantre juga. sama ajah kayak di Indonesia. huahahahha …
baca juga :
besar pasak, DARIPADA KENTANG 
jangan salah..itu yang ngantri para sopir..bukan juragan lho..
sopir berimprovisasi cari selisih sebelum kenaikkan harga..
lumayan buat wakuncar, Om..
😀
Tapi masyarakat Melayu Malaysia tak perlu BLT…karena berkecukupan.
Mungkin betul kata kopdang, yang antri para sopir untuk mendapatkan selisih (margin).
wah saya baru tau dari ibu nih kalo malaysia tidak perlu BLT. Kok yang saya baca di koran lain ya bu .. bahkan lebih besar dari Indonesia.
perbandingannya BLT dalam setahun di malaysia setara 800 liter premium dan di Indonesia setara 200 liter premium.
mohon maaf bu..
sumber : http://www.mediaindonesia.com/index.php?ar_id=NzIxMQ==
wah, mantap juga informasinya. subsidi bbm di malaysia lebih besar, karena garis kemiskinan juga di level yg lebih tinggi dibanding di indonesia kali yah. di indonesia kan nggak sampai 150 ribu per bulan …
😦
di sana lengo mambu naik juga gak ya..???
pakeee acara bentrok nggak ya..pas pengumuman BBM naik ?
Harga di Arab Saudi, Nigeria, Peru, pada naek nggak?
@ kombor.com
Malaysia itu statusnya masih net exportir lho
Sementara indonesia net importir
Itu menandakan kalau :
1. Malaysia pun tidak memakai argumen ala kwik kian gie yg bilang harga bbm di indonesia harusnya nol
2. Di malaysia pun ada blt, bahkan ditujukan pada pemilik kendaraan bermotor, termasuk mobil yg mesinnya ber cc besar
Ping-balik: Apakah blog lebih baik daripada buku? : : LPLPX.COM : Lifehacking in Indonesia