Salah satu kunjungan yang paling menarik dalam Tour de Kampoeng kemarin tentu saja Kampoeng Anggrek. Lokasinya benar benar di kota, di tengah kepadatan, ruko, lalu lintas, jalan raya. The real hoetan beton. Namun memasuki kampung ini, kita memasuki nuasa hijau dan ketenangan. Udara di jalan raya yang tadinya panas menyengat [Surabaya gitu lho] mendadak menjadi segar dan teduh. Aneh tapi nyata !. Sensasinya benar-benar seperti memasuki oasis.
baru lihat gerbangnya saja, sudah terasa hijaunya, resep bener … 😀 hehehe
teman-teman terkagum-kagum menemukan paradise di tengah semrawutnya surabaya 🙂
nuansa hijau di sepanjang jalan, nampak terawat, teratur, dan penduduknya pada rajin menanam bunga, pantas lingkungan jadi, hijau, sejuk dan sehat.
nama kampung anggrek berawald ari sini. varietas anggrek galur murni ini tahan panas, sehingga bisa hidup di surabaya. setiap rumah memiliki penangkaran anggrek dan membudidayakannya secara intensif. keren yah … 🙂
para ibu di kampoeng anggrek aktif melakukan daur ulang. ini salah atu produk kerajinanannya. tas tangan dari bungkus molto.
sampah kering dan sampah basah dipilah, dan diolah menjadi kompos dengan metode takakura. nggak bau lho .. mantafp kan .. 🙂
perkenalan kampung anggrek oleh para kader PKK di kampoeng anggrek. peserta leyeh leyeh ngadem 🙂
cici, pemandu tim kami sedang menikmati segelas jus dingin lidah buaya dengan khusyu’nya … Hoey .. jangan lupa temennya yah .. bagi bagi .. hehehe … :p
pengalaman ke kampung angrek ini tak terlupakan. tak lupa pesan sponsor, buanglah sampah pada tempatnya. ecreee … !
wah .. wah .. wah .. wartawan yang main ke kampoeng anggrek ini banyak juga yah … *norak mode on, motret buku tamu*
senyuman manis para sesepuh kampung anggrek menghangatkan hati kami. Hangat dan sejuk ya pak, ya bu .. hehehe … Entar saya ngari kontrakan di kampung anggrek deh. Resep tenan gitu lho … 🙂
Mungkin mirip dengan kampung Banjarsari yang terletak diseberang Cilandak. Kampung Cilandak sendiri oleh RW nya (memimpin 9 RT), udah disemangati penghijauan dan sekarang di depan pagar rumah masing-masing penghuni diwajibkan ada pot-pot bunga…mungkin sekitar 2 tahun lagi baru terlihat berhasil atau tidaknya, Yang jelas, karena bu RW nya dokter dan kerja di Depkes, maka ada ibu-ibu PKK yang sebulan sekali memeriksa jentik-jentik nyamuk di bak kamar mandi, dll…syukurlah udah 10 kali pemeriksaan rumahku masih aman. Kondisi ini membuat saya maupun pembantu jadi rajin menguras kamar mandi, maklum malu kalau sampai ada jentik nyamuk.
lha.. rumah saya ada di gubeng kertajaya ve je.. cuman sak plintengan…
halo mas. ini lokasinya dimana ya di Surabaya? bisa jadi contoh kalau mau belajar bagaimana menata permukiman mulai dari level komunitas ya. ada info lebih lanjut. thanks! 🙂
yup benar sekali, lokasinya beneran di tengah kota surabaya. kalau datang naik kereta api, silakang turun di stasiun gubeng. mbecak paling 5000 perak sampai di kertajaya.
di jakarta ada kampung serupa kertajaya ini, namanya banjarsari . nuansa hijau ditengah sibuknya kota metropolis. wekekeke …
http://anangprayogo.wordpress.com/2007/07/07/banjarsari-kampung-asri
bagus saya ingin mencoba… jika berkesempatan silahkan kunjungi web saya. bisa jadi income tambahan. tq