Tiap bulan orang dari perusahaan outsourcing mesti jadwal datang ke tempat papabonbon buat rekonsiliasi hitungan absen dan insentif plus gaji teman teman outsource.
- Katanya dari sekian banyak anak buah dia yang ditempatkan di berbagai perusahaan, maka karyawan outsourcing di industri perbankan adalah yg komisinya paling besar. Bahkan ada yang sampai 20 jt. Dan biasanya yang sukses ini berasal dari kalangan suku tionghua. Terutama dari yang kartu kredit dan personal loan.
- Di Surabaya banyak banget S1 dan S2 yang apply untuk jadi karyawan outsourcing meskipun gajinya UMR atau bahkan harian. Payahnya, meskipun pendidikan tinggi, banyak yg kena tolak, karena tidak kompeten atau kualifikasi tidak sesuai dengan yang dibutuhkan. Parahnya banyak yang gaptek untuk urusan komputer atau attitudenya parah. Ini yang bikin perusahaan di Indonesia jadi experience minded.
- SPG untuk event, meskipun banyak yang tinggi dan cantik, dan rata rata mahasiswi, yang parah dari mereka adalah kedisiplinan [sering telat] dan attitude. Misalnya kalau sedang capek ketika ada event dan harus terus aktif dan berdiri sepanjang acara, mereka malah duduk duduk atau jongkok seenaknya. padahal kan mereka merepresentasikan brand …. 😛
Papabonbon,
Posting yang bagus. Dari blog teman-teman, sebagian besar adalah melihat dari sisi karyawan, sehingga yang dipermasalahkan adalah gaji rendah dsb nya. Sedangkan pembahasan dari sisi pengusaha ataupun perusahaan jarang sekali dibahas, padahal sebetulnya ini sangat penting.
Seperti apa kebutuhan pasar, dan bagaimana demand yang ada, apakah demand ini dapat memenuhi permintaan sesuai kualifikasi pasar yang ada.
Dan keluhan pengusaha seperti 3 point di atas memang betul, anak sekarang banyak yang pintar, tapi yang dicari tak sekedar pintar, namun juga mempunyai attitude yang tinggi.
Kebanyakan untuk pegawai outsourcing yg di bawah UMR atau pas UMR yang tidak memerlukan skill dalam bekerja, untuk pegawai outsourcing yg memerlukan skill munkin diatas UMR papabonbon.
yah, gimana yah … kebanyakan sih gaji pokok di umr atau dibuat harian, ttapi tunjangannya yg dibuat agak gede, sehingga total THP diatas UMR.
outsourcing pada intinya adalah pegawai yang mengerjakan pekerjaan penujang perusahaan. kalau gaji dibawah ump atau sama dgn ump mereka biasanya mengerjakan pekerjaan non skill tetapi kalau yang expert seharusnya tidak di outsourcingkan. kalau perusahaan menghamba pada effektifitas dan efisiensi perushaan hal ini udah nggak bisa di omongin lagi. masalahnya ini soal moral pemilikperusahaan apakah hanya karena effektivitas dan efisiensi trus cuek aja sama harga sdm yang dibawah standar hidup minimal.
gimana sy supaya perusahaan outsorcing berkembang….?????? thx
yang punya perusahaan outsourcing itu harus aktif mencari bidang service baru yang bisa digarap, dan membentuk kapasitas dalam hal itu. setelah itu yah, masalah networking, buat masukin proposal dan biar perusahaannya dipakai.
kalau sudah dipakai, sistem sdm nya kudu dibenahi lah …
klo yg no 3 mah banyakan motiv nya
cm cb2 aja nambah uang saku
nothing to lose kerjaannya
makanya attitude nya parah
cb klo udah ada tanggungan
mungkin bisa lain (bs jd tmbh parah kali hehe..)
lha ini nih, bingung juga. tapi kalau memang niat ingin belajar dan cari pengalaman, bisa sih memperbaiki attitude. minimal di depan orang banyak dan supervisor hahaha …
Ping-balik: Anak Outsourcing Baru Naik Gaji « Aku Seorang Kapiten
papabonbon,
gimana c caranya ikutan daftar jadi bagian perusahaan outsourcing???
terus trang q ga tau caranya…
papabonbon bisa ga sebuting nama2 perusahan OS yang ada di Indonesia,ato yang lebif spesifiknya di semarang soalnya q tggl di smg.
Tolong bantuin q banget yaw…. Sebelomnya makac ya atas jwbnya