Cari Rumah di Kota Buaya

Kalau katanya mas Anjar, cari rumah itu lihat lokasi dulu. Nah kalau di Surabaya apa yah pertimbangannya.

1. Keamanan,
2. Transportasi
3. Fasilitas
4. Persepsi umum

Wah, sebagai awalan agak susah kalau langsung menukik lengkap, dimulai dari persepsi umum saja dulu deh. Surabaya ini kalau kita amati, di sebelah utara dan timur adalah laut. Jadi bagi yang menyukai air tawar [air tanah tidak terpengaruh resapan air laut] dan tidak suka banjir akibat pasang laut musiman, ada beberapa pilihan perumahan bagus yang harus dieliminasi. Diantaranya adalah pantai Marina, dan Rungkut YKP. Namun kita harus melihat Suramadu factor. Jembatan Suramadu yang menhubungkan pulau Madura dan Surabaya jelas akan mendongkrak harga properti di kemudian hari.

Di sebelah selatan, adalah Sidoarjo yang dulunya merupakan pilihan hunian favorit. Namun sejak kasus Lapindo, property di sana jadi stagnan dan nasibnya tidak menentu. Bahkan wilayah selain waru dan gedangan [berarti wilayah yang makin mendekati pusat kota sidoarjo], gejalanya mengalami undervalued. Sangat banyak perumahan bagus yang jadi tereliminasi atau minimal wait and see. Di sini ada Lapindo factor yang harus kita pikirkan. Bagaimana kalau sampai 30 tahun kedepan masih ada semburan ? Di lain pihak, bagaimana jika semburan berhenti dalam dua tahun, dan semua infrastruktur, jalan tol dan kereta api sudah selesai di bangun kembali.

Agak sedikit geser dan perlu dipertimbangkan adalah di daerah Gedangan ada Puri Surya Jaya. Masuk Aloha dan tembus ke Sepanjang ada Taman Pondok Jati dan Taman Aloha.

Arah barat adalah gresik. termasuk wilayah yang aman, namun udara di sana cukup panas, jika tidak mebawa mobil, perlu berpikir ulang. Perlu diingat kalau pareto properti [menurut Jawa Pos sekitar 75 persen] adalah sekitar Surabaya, Mojokerto, Gresik, Malang, Sidoarjo. Selain itu Gresik punya laut sendiri, dan dia sejak dulu punya semen gresik, pertamina dan pabrik pabrik petrokimia. Selain itu dia punya akses ke Lamongan [gudang beras jawa timur] dan Tuban [pusat industri petro kimia terbesar seasia tenggara dan juga pusat penangkatan ikan].

Sebelah tenggara adalah kota Mojokerto yang juga merupakan area yang sedang tumbuh dan akhir akhir ini makin naik daun karena menjadi daerah tujuan relokasi industri sekitar Sidoarjo dan Pasuruan [PIER] yang terpaksa pindah karena transportasinya terhalang lumpur lapindo. Berikut ini komentar dari seorang teman tentang lokasi Mojokerto.

“kalo mau investasi mendingan di mojokerto aja, harga tanahnya masih murah banget. lagian gak jauh2 amat dari surabaya, palingan 1.5 jam udah nyampe. emang sih gak se-wah surabaya, tapi kalo mau dapet suasana yang tenang dan gak hiruk pikuk mending beli rumah di mojokerto. kalo di gresik mah puanas banget…… “

Wah, ini yang bilang pegawai pemda Mojokerto. dan tempuh yang 1.5 jam jelas membuat pikiran 😛

Jika kita mengambil hitungan sederhana, bahwa harga sewa yang optimal adalah di level 4-7 persen dari harga rumah. Maka pilihan untuk mencari rumah di surabaya adalah pilihan rasional. Saat ini property kawasan sekitar Karah, Jambangan, Kebraon, Kebonsari tembus sampai lingkar Darmo [Wiyung] nampaknya sedang berkembang. Lokasi wilayah agak ke selatan, air tanah justru bening dan bersih, masih banyak wilayah yang udaranya lumayan moderat bahkan lumayan dingin. Jalan jalan di Surabaya yang terawat dan sudah aspal dengan aliran pembuangan air yang baik juga menjadi nilai tambah. Di wilayah ini ada akses ke mall ada Maspion Giant dan Royal.

Sementara jika punya modal, yah kawasan Dharmahusada adalah trade mark kota Surabaya, perumahan yang nebeng kemudahan lokasinya adalah Wisma Asri dan Mojo Kidul. Agak turun sedikit prestisenya, adalah wilayah Wonocolo dengan perumahan di sekitar Jemursari dan Darmo.

Saat ini juga, harga sewa rumah di Surabaya rata rata sudah diatas 10 jt untuk rumah tipe 45 dengan kondisi yang lumayan saja. Jika mau yang cukup ideal harga sewanya dipastikan sudah diatas 17 juta.